Menulis - Solusi Berpromosi

Menulis

Konon, menulis adalah ciri utama budaya manusia. Bahkan sudah jadi kesepakatan juga bahwa sejarah manusia dimulai dengan adanya tulisan yang mengebarkan kebudayaan tersebut. Jadi untuk kelompok manusia yang belum juga ada berita tertulis mengenai keberadaannya, masih disebut sebagai bangsa yang hidup di masa pra-sejarah. Masa sebelum sejarah. Kelihatannya penting sekali menulis itu. Juga untuk mengisi blog sembarangan, asal jadi, males diurus, tidak pernah blogwalking, kayak blog ini, perlu juga menulis.

Bisa saja hanya menyalin alias kopas, tapi tetep itu proses menulis. Jika hanya blog dummy untuk mendukung kontes SEO, setidaknya tetap harus menulis link-link yang diperlukan. Sebenarnya untuk masuk ke meja admin blog juga tetap harus menuliskan user dan password. Sekedar kopas atau memanfaatkan plugin-plugin matic yang mengghasab tulisan lain juga tetap harus ada proses menulisnya.
Jadi menulis itu memang penting. Walaupun di kemajuan teknologi seperti sekarang, beberapa kewajiban menulis telah diambil alih teknologi. Menulis daftar hadir di tempat kerja, telah digantikan mesin absensi sidik jari. Upah/gaji pun tidak lagi harus dengan menandatangani daftar upah. Cukup dengan transfer antar rekening. Tapi untuk membuka rekening, tentu tetap diperlukan aktivitas menulis.
Sejak lahir sudah ditandai dengan tulisan: Akta Kelahiran. Terus selama hidup, hampir tidak ada aktivitas yang bebas dari tulisan. Matipun ditandai dengan surat kematian (untuk mengurus pensiun atau untuk asuransi). Tidak pernah lepas dari tulisan. Pilihannya jadi lebih sederhana: Menulis, atau ditulisakan. Jika dituliskan ada resiko yang tertulis tidak sesuai dengan yang kita inginkan (ingin nilai A+ ternyata dosen menuliskan C-) jadi lebih baik menulis saja daripada dituliskan tapi salah.
Katanya pula, kata orang-orang cerdas bijak, bahwa pena lebih tajam daripada pedang. Mungkin maksudnya efek pena (alat tulis) bisa lebih dahsyat dari pada ketajaman pedang (pedang sudah pasti ditujukan untuk melukai sampai membunuh orang lain). Karena pena bisa lebih tajam dari pedang tentu pena-pun bisa lebih lembut dari awan. Pokoknya pena bisa lebih apapun dari apapun. Nah sekarang, murid sekolah saja sudah tidak mengenal pena. Setelah selesai sekolah juga menulis tidak lagi dengan pena, lebih banyak dengan keyboard atau keypad. Banyak lebih mudahnya, tapi tentu diimbangi dengan banyak negatifnya juga.
Menuliskan artikel bahkan untuk sekedar mendukung kontes macam NegeriAds.com solusi berpromosi juga bukan hal yang mudah (buat blog ini, maksudnya, orang lain kelihatannya mudah saja menuliskan. Blog ini kosong melompong karena pemiliknya tidak piawai menulis. Mau nekat kopas, selain melanggar hukum juga nanti bakal lebih sulit lagi memulai belajar menulis. So, untuk label 'menulis'  dimulai saja dengan posting tidak jelas yang ini.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda